Rabu, 11 Januari 2017

Penyebab Vertigo

Penyebab Vertigo

Pada umumnya, vertigo merupakan gejala yang dipicu oleh gangguan mekanisme keseimbangan pada telinga bagian dalam. Namun, ada beberapa penyakit lain yang juga bisa menjadi penyebabnya.

Jenis vertigo bisa dibagi menjadi dua kategori sesuai dengan penyebabnya. Dua kategori tersebut adalah:

Vertigo perifer. Ini adalah jenis vertigo yang paling umum. Vertigo perifer dipicu oleh gangguan pada mekanisme keseimbangan yang terletak pada telinga bagian dalam. Gangguan tersebut meliputi labirinitis, vestibular neuronitis, vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV), dan penyakit Meniere.


Vertigo sentral. Gangguan atau masalah pada serebelum (otak kecil) yang terletak di bawah otak besar atau batang otak (bagian bawah otak yang terhubung dengan saraf tulang belakang) berpotensi menyebabkan vertigo ini. Penyebab vertigo sentral yang lain meliputi migrain, sklerosis multipel, stroke dan transient ischaemic attack (TIA), akibat obat-obatan tertentu, serta tumor otak yang terletak di otak kecil ataupun tumor jinak pada saraf pendengaran (neuroma akustik).
Berikut ini adalah gangguan yang menyebabkan vertigo perifer, antara lain:
Vertigo Posisi Paroksismal Jinak (Benign Paroxysmal Positional Vertigo/BPPV)
BPPV termasuk pemicu utama vertigo dan umumnya disebabkan oleh perubahan posisi dan gerakan kepala secara tiba-tiba. Misalnya:
  • Mendongak.berdiri dari posisi jongkoMemutar atau menundukkan kepala.

BPPV juga dapat menyerang tanpa sebab jelas. Atau bisa juga terjadi setelah penderita mengalami infeksi telinga, operasi telinga, cedera kepala, serta lama terbaring.
Kasus-kasusnya ditandai dengan serangan vertigo yang singkat, intens, dan berulang (biasanya berlangsung selama beberapa detik atau beberapa menit). Gejala-gejala yang menyertainya juga bisa berupa mual, muntah, pusing, limbung, serta nistagmus (gerakan bola mata yang tidak terkendali) yang berlangsung secara singkat sehingga Anda tidak bisa fokus.

Para ahli menduga bahwa BPPV terjadi akibat serpihan debris (kristal kalsium karbonat) yang lepas dari dinding saluran telinga bagian dalam. Serpihan ini hanya menyebabkan gangguan ketika masuk ke saluran telinga bagian dalam yang penuh cairan. Dan akhirnya memicu gerakan cairan yang abnormal pada saat kita melakukan gerakan kepala tertentu. Gerakan itulah yang akan mengirim sinyal membingungkan ke otak dan menyebabkan vertigo.

BPPV umumnya menyerang lansia berusia 50 tahun ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk dialami oleh orang yang lebih tua dan muda.


  • Vertigo Akibat Penyakit Meniere

Penyakit Meniere merupakan penyakit langka yang menyerang telinga bagian dalam. Vertigo yang parah, kehilangan pendengaran, telinga berdenging, dan sensasi penuh pada telinga merupakan beberapa gejala umumnya.
Vertigo pada penyakit Meniere akan terjadi secara mendadak dan berlangsung selama berjam-jam, atau bahkan berhari-hari. Gejala ini juga sering memicu mual dan muntah.

Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, tapi gejala-gejalanya bisa dikendalikan dengan pola makan serta obat. Kondisi ini jarang membutuhkan operasi sebagai tindak lanjut.

Dampak Cedera Kepala

Vertigo juga terkadang bisa timbul setelah cedera kepala. Segeralah ke dokter atau memeriksakan diri ke rumah sakit jika terjadi gejala-gejala, seperti pening atau vertigo, setelah benturan kepala. Vertigo sentral biasa disebabkan oleh gangguan pada serebelum atau otak kecil dan batang otak.
Vertigo Akibat Migrain
Migrain adalah serangan sakit kepala tidak tertahankan, terutama pada bagian depan atau di salah satu sisi kepala yang terkadang disertai mual dan sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
Migrain biasanya dialami oleh kalangan muda dan dianggap sebagai salah satu penyebab umum dari vertigo. Menghindari pemicu dan mengobati migrain biasanya dapat menyembuhkan vertigo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar